Rabu, 05 Maret 2014

"...Mengapa Oh Mengapa..."



“...Mengapa Oh Mengapa...”
(Banjarmasin, 23 Desember 2013)
Untuk kesekian kalinya aku dan kamu bersama mereka menghabiskan malam untuk menyusuri jalan. Aku tak pernah menyangka kamu lebih cepat daripada kereta api ketika diajak jalan-jalan. Mungkin karna faktor hati yang ingin cepat bertemu dengan pujaan hati. Eyyyaaaa, hahaha. Sebelum aku dan teman-temanku siap-siap untuk berangkat kamu sudah nongol aja didepan kos ku. Betapa tidak terkejut, kamu datang secepat kilat.
Walaupun malam itu aku sangat kesal karena ditinggal kamu lebih dulu. Dan aku harus lewat jalan lain, karna terpisah. Kenapa ngga nunggu aku. Aku kesal tau. Harus muter-muter jauuuhhhhh. Cape. Tapi, entah kenapa saat aku melihat kamu, aku tidak bisa marah, walaupun sebelumnya aku sangat kesal karna ditinggal. Kamu memang benar-benar magic bagiku.
Aku ingin jalan bareng disamping kamu, tapi aku malu. Aku sudah lama tidak dekat dan jalan dengan laki-laki. Aku tidak berani. Aku gugup. Aku takut. Saat kamu ngambek, entah beneran ngambek atau Cuma pura-pura aku gak tau.  Sebenarnya aku bukanlah orang yang pandai membujuk seseorang. Yang ada aku ikut-ikutan ngambek juga. Tapi aku ga tegaan.
Seperti kebanyakan orang, kalau ke Mall itu, ya fotobox. Tapi sebelumnya, kamu malah mengajak kami ke Time Zone. Main basket? Emang bisa? Sebenarnya aku suka main basket, kalau ke sana aku sering main basket dengan kakak ku. Tapi entah kenapa, malam itu, mood ku kurang bagus untuk di ajak ke Time Zone. Makanya aku memilih untuk keluar dari area itu, menunggu diluar. Kalaupun masuk kedalam, aku terpaksa. Gara-gara ga ada teman.
Untuk pertama kalinya, malam itu aku memegang lenganmu. Awalnya aku ragu, tapi aku harus membujukmu untuk foto berdua. Terpaksa? Ga juga. Aku malah senang. Aku ingin melihat kamu bahagia.
Malam itu juga, untuk kedua kalinya aku, kamu dan mereka makan malam bersama. Sebenarnya aku canggung makan berhadap-hadapan dengan kamu, aku lebih suka kamu duduk disampingku seperti makan malam pertama pertemuan kita. Kalau hadap-hadapan jadi Kurang menikmati makanan yang ada didepan mata. Tapi harus makan, karna malam itu sebelum berangkat jalan, lambungku sudah perih, maag ku kambuh, hanya saja ku tahan.
Berapa uang yang kamu habiskan untuk membayar kami makan, aku tak enak, aku tak berharap dibayarin. aku punya uang sendiri. Aku bisa bayar sendiri. Berhubung kamu tidak ingin uang kamu diganti, aku hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terimakasih untuk semuanya. Terimakasih atas waktunya malam itu.
Setelah malam itu kita mulai akrab dan semakin dekat, akhirnya kuberanikan diri untuk menyapa mu lebih dulu lewat pesan singkat. Dan terus berlanjut, hingga aku tak bisa lagi membendung rasaku. Ku coba mengutarakan apa yang kurasakan. Ternyata kamu menyambutnya dengan baik. Setelah itu, kita selalu kabar-kabaran. Kaya sudah jadian aja, padahal jadian aja ga. hahaha
(26 Desember 2013)
Sehari sebelumnya, aku membuat kue brownies buat kamu. Aku harap kamu menyukainya. Alhamdulillah kalau kamu suka kue buatan ku. Aku senang. Terimakasih Mr. Emon, kau sudah hadir di kehidupanku dan mengisi kekosongan hari-hariku. Ku harap ini akan berlanjut ketahap yang lebih serius lagi. Aku menyayangi mu Mr. Emon ku.
Setiap bertemu kamu, ketika harus berpamitan, aku sering mengatakan ini padamu, “sudah, kamu pulang aja” sebenarnya dibalik kata-kata itu aku sangat berharap kamu tetap ada di tempat itu beberapa menit lagi. Dan seringkali kamu bilang “ngusir ya, yakin nih nyuruh aku pulang”. Sebenarnya aku tak ingin kamu pulang. Saat aku mulai melayangkan motorku, aku berharap kamu mengikutiku dibelakang. Tapi, nyatanya tidak. Kamu benar-benar pulang. Aku sedih. Tapi aku senang bisa bertemu denganmu.
Bertahanlah lebih lama denganku Mr.Emon ~ JR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar