Selasa, 04 Maret 2014

Dia.. Dia.. Dia..



“..Dia Dia Dia..”
Sore itu, diguyur hujan yang cukup lebat. Aya dan 3 teman sekamarnya berencana pergi jalan-jalan sore itu. Karena hujan tak kunjung reda, mereka pun bingung dan memutuskan untuk menunggu hingga hujannya reda. Akan tetapi hingga adzan maghrib berkumandang hujannya tak reda-reda.
Dan akhirnya, jam diding menunjukkan pukul 19:25 wita. Mereka pun memutuskan untuk tetap berangkat walaupun hujan tak sepenuhnya reda, bisa dibilang gerimis. J mereka pun mulai bersiap-siap, sembari menunggu teman Lina dan pacar Nining datang menjemput. Selang beberapa menit, teman Lina, sebut saja Juli, dan Putra pacarnya Nining pun tiba didepan kos mereka. Berangkatlah mereka dengan diiringi rintikan kecil air hujan.
Dengan mengendarai 3 buah sepeda motor, menyusuri genangan air dan licinnya jalan raya, mereka pun tiba ditempat tujuan. Sesampainya ditempat tujuan, Nining, Ena dan Lina bergegas memasuki toko yang menjual berbagai macam tas. Putra pun ikut masuk kedalam toko menemani Nining. Sedangkan Aya dan Juli hanya diam seribu bahasa melihat teman-temannya sibuk memilih-milih tas.
Ditempat itu lah, terjadi obrolan dan candaan ringan antara Aya dan Juli. Oh iya, Juli itu anak cewe apa anak cowo sih (HaHaHa). Iya, Juli itu anak cowo bro, jangan dikira anak cewe ya (Muhehehe). J setelah Nining, Ena dan Lina selesai memilih-milih, dan mereka sepakat untuk membelinya. Aya mengajak Lina ketempat orang yang menjual jilbab, ternyata Juli mengikuti mereka berdua. Nining, Ena dan Putra ketempat lain.
Aya sibuk mencari, memilih yang mana yang bagus yang mana yang cocok dipakainya. Sedang asyik-asyiknya mencari, sempat-sempatnya Juli bercanda sambil memasang jilbab yang dijual ditoko itu dikepalanya. Serentak Aya dan Lina tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Juli yang agak ngondek (HaHaHa). Setelah menemukan jilbab yang cocok, aya pun segera membayarnya ke kasir.
Berhubung cuaca malam itu dingin, mereka pun mulai merasa lapar. Mereka bingung mau makan dimana. Lalu Aya mengajak mereka untuk makan di warung makan langganan keluarganya, walaupun tempatnya agak jauh dari tempat meraka berada waktu itu. Demi mengisi perut yang mulai keroncongan, merekapun bergegas ketempat parkir mengambil sepeda motor dan langsung On The Way (HaHaHa).
Uniknya, sepanjang jalan Ena selalu teriak-teriak ga karuan gara-gara Juli membawa sepeda motornya kebut-kebutan. Melihat tingkah Juli yang membawa sepeda motornya sangat cepat, Aya pun mulai ikut-ikutan ngebut disusul Putra dan Nining dibelakang. Sesampainya di warung makan, semuanya pada ngos-ngosan (HaHaHa).
Yang jadi patokan mereka adalah Aya, kemana Aya kesitulah mereka. Setelah memilih tempat duduk, dan menu makanan serta minumannya. Penyakit orang narsis kumat nih (tau ga maksudnya??? Itu loh, foto-foto HaHaHa). Aya meminta Nining untuk mengabadikan moment langka (HaHaHa) Juli, Aya dan Putra. Ya, mereka foto bertiga. J
Makanan yang dipesan pun datang, ternyata oh ternyata. Minuman yang dipesan Aya dan Juli sama, bedanya, Aya es jeruk dan Juli jeruk hangat. Yang lainnya minum seperti biasa, es the (HaHaHa). Dan ternya, Aya dan Juli duduk bersebelahan. Mungkin disanalah tumbuh perasaan di hati Aya. Setelah selesai, Aya pun berdiri Juli pun ikut berdiri, sama-sama mau bayar. Tetapi, Aya yang lebih dulu kekasir untuk membayar semuanya.
Setelah selesai, mereka bergegas untuk pulang. Mengingat jam sudah menunjukkan pukul 21:55 wita. Takut kalau-kalau pagar kos di kunci (maklumlah, mereka kan anak kos HaHaHa). Sesampainya didepan kos, Lina segera membuka pagar, dan Juli juga mau cepat-cepat sampai kosnya. Yang membuat kami bingung, Putra dan Nining belum sampai juga di kos, kemana mereka berdua? Kami jadi bingung.
“Juli, jangan lupa bayar ya? HaHaHa”, kata Aya.
“Sip, entar aku bayar kok, tenang aja”, kata Juli.
Merekapun berpamitan.
Setelah masuk kamar kos, Aya bergegas mengambil air wudhu, karena Aya belum shalat isya. (bisa dibilang, Aya ini anak yang ga pernah bolong shalat 5 waktunya) J. Setelah Aya selesai shalat, Nining baru sampai kos. Setelah ditanya, ternyata waktu di jalan Putra muntah. Mungkin gara-gara masuk angin, terus penyakit maagnya juga kali kumat.
Lina, Ena dan Nining sudah terlelap lebih dulu, mungkin kecapean. Aya dari tadi belum bisa memejamkan matanya. Aya mulai mengambil ponselnya, dan mengarahkan jempolnya ke pemutar musik, berharap bisa tertidur juga seperti teman-temannya. Faktanya, matanya malah melek lagi (HaHaHa). Jam menunjukkan pukul 23:55 wita. Mulai iseng, buka-buka foto yang ada di ponselnya. Mata Aya pun tertuju pada satu foto, dimana foto itu ada dia, Juli dan Putra. Entah kenapa, aya memandang lekat-lekat foto Juli.
Aya berusaha membuang pikiran-pikiran yang tidak rebes. Aya mulai gelisah, “ada apa ini? Kenapa dari tadi aku ga bisa merem, padahal mataku udah sepet banget. Ini juga, kenapa fotonya kaya ngehipnotis aku biar tambah ga bisa tidur”. Aya menggerutu sendiri.
“Ya Allah, ada apa ini? Ada apa dengan perasaan Aya hingga tak tenang seperti ini, apakah Aya menyukai nya???” gumam Aya di dalam hati sambil memandang foto Juli yang ada di ponselnya.
Jam menunjukkan pukul 01:00 wita, aya pun mulai tertidur.
Keesokan harinya, Aya pergi kekampus bareng sama Lina, Ena dan Nining. Waktu dijalan malah ketemu Juli. Entah kenapa, Aya tiba-tiba cuek sama Juli. Padahal Juli mau bayar hutang loh (HaHaHa).
Ternyata Aya berusaha membuang perasaannya terhadap Juli yang tiba-tiba saja muncul pada malam itu sebelum dia tertidur. Aya takut untuk jatuh cinta lagi, karena jatuh itu sakit katanya AMPM. (HaHaHa).. Hati tak bisa dibohongi. Aya benar-benar menyukai Juli. Aya mulai takut, iya! Takut kalau-kalau perasaannya bertepuk sebelah tangan (entar sakit hati lagi deh) “ckckck”.
“Dia..Dia..Dia.. tlah mencuri hatiku” - - -> Lirik lagu Fatin.
04 Desember 2013..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar