“..Dia Dia Dia..”
Sore itu, diguyur
hujan yang cukup lebat. Aya dan 3 teman sekamarnya berencana pergi jalan-jalan
sore itu. Karena hujan tak kunjung reda, mereka pun bingung dan memutuskan
untuk menunggu hingga hujannya reda. Akan tetapi hingga adzan maghrib
berkumandang hujannya tak reda-reda.
Dan akhirnya, jam diding
menunjukkan pukul 19:25 wita. Mereka pun memutuskan untuk tetap berangkat
walaupun hujan tak sepenuhnya reda, bisa dibilang gerimis. J mereka pun mulai
bersiap-siap, sembari menunggu teman Lina dan pacar Nining datang menjemput.
Selang beberapa menit, teman Lina, sebut saja Juli, dan Putra pacarnya Nining
pun tiba didepan kos mereka. Berangkatlah mereka dengan diiringi rintikan kecil
air hujan.
Dengan mengendarai 3
buah sepeda motor, menyusuri genangan air dan licinnya jalan raya, mereka pun
tiba ditempat tujuan. Sesampainya ditempat tujuan, Nining, Ena dan Lina
bergegas memasuki toko yang menjual berbagai macam tas. Putra pun ikut masuk
kedalam toko menemani Nining. Sedangkan Aya dan Juli hanya diam seribu bahasa
melihat teman-temannya sibuk memilih-milih tas.
Ditempat itu lah,
terjadi obrolan dan candaan ringan antara Aya dan Juli. Oh iya, Juli itu anak
cewe apa anak cowo sih (HaHaHa). Iya, Juli itu anak cowo bro, jangan dikira
anak cewe ya (Muhehehe). J setelah Nining, Ena dan Lina selesai memilih-milih, dan
mereka sepakat untuk membelinya. Aya mengajak Lina ketempat orang yang menjual
jilbab, ternyata Juli mengikuti mereka berdua. Nining, Ena dan Putra ketempat
lain.
Aya sibuk mencari,
memilih yang mana yang bagus yang mana yang cocok dipakainya. Sedang
asyik-asyiknya mencari, sempat-sempatnya Juli bercanda sambil memasang jilbab
yang dijual ditoko itu dikepalanya. Serentak Aya dan Lina tertawa
terbahak-bahak melihat tingkah Juli yang agak ngondek (HaHaHa). Setelah
menemukan jilbab yang cocok, aya pun segera membayarnya ke kasir.
Berhubung cuaca malam
itu dingin, mereka pun mulai merasa lapar. Mereka bingung mau makan dimana.
Lalu Aya mengajak mereka untuk makan di warung makan langganan keluarganya,
walaupun tempatnya agak jauh dari tempat meraka berada waktu itu. Demi mengisi
perut yang mulai keroncongan, merekapun bergegas ketempat parkir mengambil
sepeda motor dan langsung On The Way (HaHaHa).
Uniknya, sepanjang
jalan Ena selalu teriak-teriak ga karuan gara-gara Juli membawa sepeda motornya
kebut-kebutan. Melihat tingkah Juli yang membawa sepeda motornya sangat cepat,
Aya pun mulai ikut-ikutan ngebut disusul Putra dan Nining dibelakang.
Sesampainya di warung makan, semuanya pada ngos-ngosan (HaHaHa).
Yang jadi patokan
mereka adalah Aya, kemana Aya kesitulah mereka. Setelah memilih tempat duduk,
dan menu makanan serta minumannya. Penyakit orang narsis kumat nih (tau ga
maksudnya??? Itu loh, foto-foto HaHaHa). Aya meminta Nining untuk mengabadikan
moment langka (HaHaHa) Juli, Aya dan Putra. Ya, mereka foto bertiga. J
Makanan yang dipesan
pun datang, ternyata oh ternyata. Minuman yang dipesan Aya dan Juli sama,
bedanya, Aya es jeruk dan Juli jeruk hangat. Yang lainnya minum seperti biasa,
es the (HaHaHa). Dan ternya, Aya dan Juli duduk bersebelahan. Mungkin disanalah
tumbuh perasaan di hati Aya. Setelah selesai, Aya pun berdiri Juli pun ikut
berdiri, sama-sama mau bayar. Tetapi, Aya yang lebih dulu kekasir untuk
membayar semuanya.
Setelah selesai,
mereka bergegas untuk pulang. Mengingat jam sudah menunjukkan pukul 21:55 wita.
Takut kalau-kalau pagar kos di kunci (maklumlah, mereka kan anak kos HaHaHa). Sesampainya
didepan kos, Lina segera membuka pagar, dan Juli juga mau cepat-cepat sampai
kosnya. Yang membuat kami bingung, Putra dan Nining belum sampai juga di kos,
kemana mereka berdua? Kami jadi bingung.
“Juli, jangan lupa
bayar ya? HaHaHa”, kata Aya.
“Sip, entar aku bayar
kok, tenang aja”, kata Juli.
Merekapun berpamitan.
Setelah masuk kamar
kos, Aya bergegas mengambil air wudhu, karena Aya belum shalat isya. (bisa
dibilang, Aya ini anak yang ga pernah bolong shalat 5 waktunya) J. Setelah Aya selesai
shalat, Nining baru sampai kos. Setelah ditanya, ternyata waktu di jalan Putra
muntah. Mungkin gara-gara masuk angin, terus penyakit maagnya juga kali kumat.
Lina, Ena dan Nining
sudah terlelap lebih dulu, mungkin kecapean. Aya dari tadi belum bisa memejamkan
matanya. Aya mulai mengambil ponselnya, dan mengarahkan jempolnya ke pemutar
musik, berharap bisa tertidur juga seperti teman-temannya. Faktanya, matanya
malah melek lagi (HaHaHa). Jam menunjukkan pukul 23:55 wita. Mulai iseng,
buka-buka foto yang ada di ponselnya. Mata Aya pun tertuju pada satu foto,
dimana foto itu ada dia, Juli dan Putra. Entah kenapa, aya memandang
lekat-lekat foto Juli.
Aya berusaha membuang
pikiran-pikiran yang tidak rebes. Aya mulai gelisah, “ada apa ini? Kenapa dari
tadi aku ga bisa merem, padahal mataku udah sepet banget. Ini juga, kenapa
fotonya kaya ngehipnotis aku biar tambah ga bisa tidur”. Aya menggerutu
sendiri.
“Ya Allah, ada apa
ini? Ada apa dengan perasaan Aya hingga tak tenang seperti ini, apakah Aya
menyukai nya???” gumam Aya di dalam hati sambil memandang foto Juli yang ada di
ponselnya.
Jam menunjukkan pukul
01:00 wita, aya pun mulai tertidur.
Keesokan harinya, Aya
pergi kekampus bareng sama Lina, Ena dan Nining. Waktu dijalan malah ketemu
Juli. Entah kenapa, Aya tiba-tiba cuek sama Juli. Padahal Juli mau bayar hutang
loh (HaHaHa).
Ternyata Aya berusaha
membuang perasaannya terhadap Juli yang tiba-tiba saja muncul pada malam itu
sebelum dia tertidur. Aya takut untuk jatuh cinta lagi, karena jatuh itu sakit
katanya AMPM. (HaHaHa).. Hati tak bisa dibohongi. Aya benar-benar menyukai Juli.
Aya mulai takut, iya! Takut kalau-kalau perasaannya bertepuk sebelah tangan
(entar sakit hati lagi deh) “ckckck”.
“Dia..Dia..Dia.. tlah
mencuri hatiku” - - -> Lirik lagu Fatin.
04 Desember 2013..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar