TUGAS
BERSTRUKTUR DOSEN PENGASUH
Bahasa Indonesia Dra. Noor Adeliani
“Topik, Tema, Judul dan Transliterasi Arab Latin”
Oleh Kelompok 6
Nurlina
1101160233
Norlaila
Hayati 1101160228
Rahmi 1101160238
Siti Zaleha 1101160248
Rialita 1101160243
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2012
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala Puji Bagi
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, shalawat dan salam kita haturkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat beliau,
serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah,
atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada kami, sehingga makalah ini dapat
disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah diberikan. Makalah ini
berjudul “Topik, Tema,
Judul dan Transliterasi Arab Latin”.
Dalam kesempatan
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dra. Noor Adeliani yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini
sehingga kami dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
makalah.
Kami menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap
pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran yang membangun dan memotivasi kami untuk
lebih baik lagi dalam membuat makalah.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis. Amin yarabbal a’lamiin.
Banjarmasin,
22 Juni 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sehari-hari kita mengenal istilah tema, topik dan judul
dalam pembuatan sebuah karangan baik itu dalam bahasa Indonesia maupun bahasa
asing. Tema dan topik sangat dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan,
karena tema dan topik sebagai acuan dalam pengambilan data-data untuk di
tuangkan ke sebuah tulisan. Tema dan topik juga berperan untuk pembatas agar
sebuah tulisan tidak melenceng dari apa yang diinginkan dan menghasilkan sebuah
karangan yang diinginkan oleh sang penulis. Sedangkan judul diartikan sebagai
ujung tombak sebuah karangan, karena dengan judul yang menarik minat pembaca
akan menimbulkan rasa penasaran dang ingin membaca karya tersebut. Tema, topik
dan judul sangat penting untuk mencapai sebuah karangan/tulisan yang baik dan
menarik.
Transliterasi Arab Latin atau alih aksara adalah salah satu program
penelitian untuk mencapai rumusan yang lebih baik. Transliterasi ditujukan
untuk semua Bangsa dalam menuliskan bahasanya,karena tidak ada pedoman yang
baku yang dapat dipergunakan oleh masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1.
Tema
2.
Topik
3.
Judul
4.
Tranliterasi
Arab Latin
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tema
a.
Pengertian
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani
“thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah
ditempatkan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari
karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang
akan disusun menjadi tulisan. Tema akan menentukan arah tulisan atau tujuan
dari penulisan artikel. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah
sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis. Tema merupakan suatu
gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan.
Dalam menulis cerpen, puisi, novel,
karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan harus memiliki sebuah tema. Tema
adalah hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika
temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut. Tema
juga merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sebuah
karya seperti cerpen dan novel. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tema
sebagai satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang mendasari sebuah karya
sastra dan terungkap secara eksplisit atau implisit.
b.
Syarat
Tema yang Baik
1.
Tema
harus menarik perhatian penulis.
2.
Tema
dikenal/diketahui dengan baik.
3.
Bahan-bahannya
dapat diperoleh.
4.
Tema
dibatasi ruang lingkupnya.
c.
Sumber
Tema
Sumber Tema dapat berupa :
1)
Pengalaman
2)
Penelitian
atau pengamatan
3)
Pendapatan
atau keyakinan
4)
Daya
khayal atau imajinasi (khusus karangan fiksi)
B.
Topik
a.
Pengertian
Topik
Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia, topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan
sebagainya. Topik dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan atau hal yang
menarik perhatian umum. Topik juga dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama
kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan, atau bisa disebut juga tahap
awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah.
Topik berasal dari bahsa Yunani
“topoi” adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau
lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali
ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Terdapat beberapa kriteria
untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus
mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan masalah apa
yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupan permasalahan masih
bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik bisa terdiri dari satu dua
kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan.
Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan
sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung
hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam
membahas suatu permasalahan.
b.
Syarat
Topik yang Baik
Syarat topik yang baik bisa dilihat
dari 2 segi, yaitu :
1.
Bagi
penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu sesuai
dengan :
-
Bidang
keahlian.
-
Bidang
studi yang didalami.
-
Pengalaman
penulis: pengalaman kerja, praktek dilapangan, penelitian, partisipasi dalam
suatu kegiatan ilmiah.
-
Bidang
kerja atau profesi.
-
Karakter
penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
-
Temuan
yang pernah diteliti.
-
Kualifikasi
pengalaman: nasional, internasional.
-
Kemampuan
memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
-
Kemampuan
memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
-
Temuan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.
2.
Bagi
pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat
mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
-
Tuntutan
pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
-
Upaya
pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan
profesi.
-
Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
-
Pengembangan
dan peningkatan karier dan profesinya.
-
Upaya
mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
-
Upaya
mempertajam dan memperluas daya nalarnya.
-
Sesuai
dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum
syarat topik yang baik yaitu:
1)
Menarik
untuk ditulis dan dibaca.
2)
Diskusi
dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
c.
Pembatasan
Topik
Pembatasan sebuah topik mencakup
konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik
yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak
tuntas. selain itu, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya,
topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat
bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik
untuk dibahas ataupun dibaca. Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara
cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang
dapat diterima oleh pembacanya.
d.
Fungsi
pembatasan topik
a.
Pembatasan
memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan,
karena topik itu benar-benar diketahuinya.
b.
Pembatasan
dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian
yang lebih intensif mengenai masalahnya. dengan pembatasan itu penulis akan
lebih mudah
C.
Judul
a.
Pengertian
Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk
buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Dalam artikel, judul sering
disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan judul adalah lukisan
singkat suatu artikel. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Judul dibuat
setelah selesai menggarap tema. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau
yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa
yang akan diuraikan dalam karya itu.
b.
Judul
yang Baik
1.
harus
relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya.
2.
Harus
provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa.
3.
Harus singkat,
yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang.
c.
Ciri-ciri Judul
a)
Harus berbentuk
frasa
b)
Tanpa adanya
singkatan atau akronim
c)
Awalan kata
harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
d)
Tanpa tanda
baca di akhir judul
e)
Menarik
perhatian
f)
Logis
g)
Sesuai
dengan isi
h)
Judul
harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.
D.
Transliterasi Arab Latin
1.
Pengertian Tentang Transliterasi
Alih adalah pindah atau ganti transliterasi
dimaksudkan sebagai pengalih hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang
lain. Menurut kamus besar Indonesia Transliterasi atau alih huruf adalah
penggantian huruf dari huruf abjad yang satu ke abjad yang lain (terlepas dari
lafal bunyi kata yang sebenarnya). Jadi, transliterasi adalah pengalihan suatu
jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan alih aksara dari aksara jawa
kehuruf latin dari aksara arab kehuruf latin.
Beberapa penulis menggunakan sumber bahasa
inggris beserta alih aksaranya. Dalam bahasa inggris yang sering digunakan
adalah alih aksara Qalam, kadang-kadang perbedaan alih aksara ini dengan alih
aksara kritis Indonesia menimbulkan kesalahpahaman dan kekeliruan pembacaan.
Contoh alih aksara Qalam (Inggris), Omar, Hadits. Alih aksara kritis Indonesia,
Uts, Mar, Hadits.
2.
Penyerapan Kata Dalam Transliterasi
Kata dari
bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan
atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh,
huruf ق
(qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap
menjadi K. Sedangkan pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan
dialihaksarakan sebagai Q.
Tabel
di bawah ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan
tersebut.
No.
|
Penulisan Arab
|
Alih aksara kritis
|
Alih aksara diplomatik
|
Perubahan
|
Kata dari alih aksara kritis
|
Kata serapan
|
1.
|
عَ
|
‘a
|
‘a
|
A
|
Assalamu’alaykum,
‘Ashr, ‘Abdullah, ‘Abdul Muththalib, ‘Aisyah, ‘Amr,
|
Assalamualaikum,
Ashar, Abdullah, Abdul Muttalib,
|
2.
|
عِ
|
‘i
|
‘i
|
I
|
‘Isa, ‘Isya’,
‘Idul Fithri, ‘Idul Adhha, al-’Iraq, dhu’afa’, dha’if, adh-Dha’ifah
|
Isa, Isya,
Idul Fitri, Idul Adha, Irak, duafa, dhaif, adh-Dhaifah
|
3.
|
عُ
|
‘u
|
‘u
|
U
|
‘Umar ibn
al-Khaththab,
|
Umar bin
Khattab,
|
3. Pedoman
Transliterasi Arab ke Latin
Pembakuan
pedoman Transliterasi Arab-Latin dengan mengikuti prinsip sebagai berikut :
1) Sejalan dengan ejaan yang
disempurnakan (EYD).
2) Huruf Arab yang belum ada padanannya
dalam huruf Latin dicarikan padanan dengan cara member tambahan tanda diakrik,
dengan dasar “satu fonem satu huruf” .
3) Pedoman transliterasi diperuntukkan
bagi masyarakat umum.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama
(SKB) Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Menteri
Kebudayaan Republik Indonesia No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987, tertanggal 22
Januari 1998 tentang tentang transliterasi huruf Arab kedalam huruf Latin
adalah sebagai berikut.
a) Konsonan Tunggal
Huruf Arab
|
Nama
|
Huruf Latin
|
N a m a
|
ا
|
alif
|
tidak dilambangkan
|
Tidak dilambangkan
|
ب
|
ba
|
b
|
-
|
ت
|
ta
|
t
|
-
|
ث
|
sa
|
s
|
s (dengan titik di atas)
|
ج
|
jim
|
j
|
-
|
ح
|
ha’
|
h
|
h (dengan titik di bawah)
|
خ
|
kha’
|
kh
|
-
|
د
|
dal
|
d
|
-
|
ذ
|
zal
|
ż
|
z (dengan titik di atas)
|
ر
|
ra
|
r
|
-
|
ز
|
za
|
ż
|
-
|
س
|
sin
|
s
|
-
|
ش
|
syin
|
sy
|
-
|
ص
|
sad
|
s
|
s (dengan titik di bawah)
|
ض
|
dad
|
d
|
d (dengan titik di bawah)
|
ط
|
ta
|
t
|
t (dengan titik di bawah)
|
ظ
|
za
|
z
|
z (dengan titik di bawah)
|
ع
|
‘ain
|
‘
|
koma terbalik ke atas
|
غ
|
gain
|
g
|
-
|
ف
|
fa
|
f
|
-
|
ق
|
qaf
|
q
|
-
|
ك
|
kaf
|
k
|
-
|
ل
|
lam
|
l
|
-
|
م
|
mim
|
m
|
-
|
ن
|
nun
|
n
|
-
|
و
|
wawu
|
w
|
-
|
ه
|
ha
|
h
|
-
|
ء
|
hamzah
|
َ
|
apostrof
|
ي
|
ya’
|
y
|
-
|
b) Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah,
ditulis rangkap.
contoh :
ا حـمد يـٌٌـه ditulis Ahmadiyyah
c) Ta’ Marbutah di Akhir Kata
Translitrasi untuk ta marbutah ada dua yaitu :
- ta marbutah yang huruf hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah transliterasinya adalah t.
Contoh : كرا مـة الأ
وليـاء ditulis karamatul-auliya’
- ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya adalah h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi Bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya.
جـما عـة ditulis jama’ah
Dibawah ini beberapa contoh
transliterasi Arab Latin yang melibatkan ta’ marbutah di akhir kata.
Transliterasi
|
Transkipsi
waqaf
|
Kata
serapan
|
haqiqat
|
haqiqah
|
hakikat
|
mu’amalat
|
mu’amalah
|
muamalat,
muamalah1
|
mu'jizat
|
mu'jizah
|
mukjizat
|
musyawarat
|
musyawarah
|
musyawarat,
musyawarah1
|
ru'yat
|
ru'yah
|
rukyat,1
rukyah
|
shalat
|
shalah
|
Salat
|
surat
|
surah
|
surat,2
surah1, 3
|
syari'at
|
syari'ah
|
syariat,1
syariah
|
d) Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis
i, dan dammah ditulis u.
e) Vokal Panjang (Maddah)
a panjang ditulis ā, i panjang ditulis
ī dan u panjang ditulis ū, masing-masing dengan tanda hubung (-) di atasnya.
f) Vokal Rangkap
Tanda
|
Nama
|
Huruf
Latin
|
Nama
|
ي+…
|
fathah dan ya
|
ai
|
a
dan i
|
و+…
|
Fathah dan wawu
|
au
|
a
dan u
|
- Fathah + ya’ mati ditulis ai, contoh :
بيـنكـم ditulis bainakum,
- Fathah + wawu mati ditulis au, contoh :
قـو ل ditulis qaul
g) Vokal-vokal
pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof (‘)
أانتـم ditulis a’antum مؤ نـث ditulis
mu’annas
h)
Kata Sandang Alif + Lam
Dalam transliterasinya kata sandang
dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dengan kata
sandang yang diikuti huruf qamariyyah.
- Bila diikuti huruf Qamariyyah, contoh :
القـران ditulis al-Qur’an القيـاس ditulis al-Qiyas
- Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
السـماء ditulis as-Sama الشـمس ditulis asy-Syams
i)
Penulisan Huruf Kapital
Dalam huruf Arab tidak dikenal huruf
kapital, tetapi dalam transliterasi huruf kapital tetap digunakan. Pengunaan
huruf kapital sesuai EYD.
Huruf kapital digunakan untuk
penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf besar tetap huruf
awal nama diri, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh : Wa mā Muhammadun illā rasul
j)
Kata dalam rangkaian Frasa dan Kalimat
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il,
isim maupun huruf ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang
penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain
karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini
penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara bisa dipisah kata per
kata dan bisa dirangkaikan.
- Ditulis kata per kata, contoh :
ذوى الفـروض ditulis
zawi al-furud
- Ditulis menurut bunyi atau pengucapan dalam rangkaian tersebut, contoh :
أهـل السـنه ditulis ahl as-Sunnah
شـيخ الاسـلام ditulis Syaikh al-Islam atau Syaikhul-Islam
Transliterasi
|
Transkripsi
|
Abd Allah
|
Abdullah,
Abdillah, Abdallah
|
Nashir al-Din
|
Nashiruddin
|
Sidrat al-Muntaha
|
|
Syu'ab al-Iman
|
Syu'abul Iman
|
Kitab al-Mi'raj
|
Kitabul
Mi'raj
|
Musnad al-Kabir
|
Musnadul
Kabir
|
k)
Kata Sandang “Al”
Kata bahasa Arab dengan kata sandang
“Al” dapat ditulis dengan atau tanpa Penulisan “Al” tanpa tanda hubung
dilakukan dalam Al Qur'an dan Terjemahnya Edisi Revisi tahun
1989. Pada tahun 2002, dilakukan revisi kembali sebagai Al-Qur'an dan
Terjemahnya. Dalam revisi terakhir ini, al ditulis dengan tanda hubung
Tanpa tanda hubung
|
Dengan tanda hubung
|
Al Qur'an
|
Al-Qur'an
|
Al Fatihah
|
Al-Fatihah
|
Al Kitab
|
Al-Kitab
|
Ditulis berdasarkan alih aksara
(transliterasi) atau alih bunyi (transkripsi). Transliterasi ini mengikuti gaya penulisan dalam bahasa
Inggris atau untuk keperluan pengurutan Indonesia yang cenderung menuliskan
kata sebagaimana pengucapannya.abjad, sedangkan transkripsi lebih banyak
penggunaannya dalam bahasa.
Transliterasi
|
Transkripsi
|
|
al-Din
|
ad-Din
|
|
al-Nawawi
|
an-Nawawi
|
|
al-Rahman
|
ar-Rahman
|
|
al-Tirmidzi
|
at-Tirmidzi
|
|
Ditulis dengan huruf kapital (Al) atau
tidak (al).
Al
|
al
|
Al-Qur'an
|
al-Qur'an
|
Al-Bukhari
|
al-Bukhari
|
Al-Albani
|
al-Albani
|
Penulisan I’rab (pembacaan)
Penulisan kata
majemuk yang berubah cara pembacaannya dapat dilakukan menurut alih aksara asal
unsur kata atau alih bunyi.
Transliterasi asal
|
Transkripsi
|
Abu Abdullah
|
Abu Abdillah
|
Abu Abdurrahman
|
Abu Abdirrahman
|
Ali bin Abu
Thalib
|
Ali bin Abi
Thalib
|
Sidratul
Muntaha
|
Sidratil
Muntaha
|
Alih Aksara Qalam
Beberapa
penulis menggunakan sumber berbahasa Inggris beserta alih aksaranya. Dalam
bahasa Inggris, yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam. Kadang-kadang,
perbedaan alih aksara tersebut dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan
kesalahpahaman dan kekeliruan pembacaan.
Penulisan Arab
|
Alih aksara Qalam (Inggris)
|
Alih aksara kritis (Indonesia)
|
Kata dari alih aksara Qalam
|
Kata dari alih aksara kritis
|
ـُ
|
O
|
u
|
Omar, Othman, Osama
|
Umar, Utsman, Usamah
|
ث
|
Th
|
ts
|
||
ﺫ
|
Dh
|
dz
|
Abu Dhar,
Al-Tirmidhi
|
Abu Dzar,
At-Tirmidzi
|
ش
|
Sh
|
sy
|
Aisha,
Quraish, Shihab, Shia
|
Aisyah,
Quraisy, Syihab, Syi'ah
|
ص
|
S
|
sh
|
sahih
|
shahih
|
ﻅ
|
Z
|
zh
|
al-Hafiz
|
al-Hafizh
|
ة
|
t, h (luluh
dalam penyerapan)
|
t, h*
|
Abraha,
Aqaba, Amina, Aisha, Alqama, fitna, Haditha, Shia, sura, Osama
|
Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan
apostrof (‘), namun hanya berlaku pada hamzah yang terletak di tengah dan akhir
kata.
Contoh : syai’un
ta’khudzuhu
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tema
berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan
atau sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok
pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema
adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Topik didefinisikan
sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan,
atau bisa disebut juga tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah. Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala
berita, dan lain-lain. Dalam artikel, judul sering disebut juga kepala tulisan.
transliterasi
adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan alih aksara
dari aksara jawa kehuruf latin dari aksara arab kehuruf latin. Kata dari bahasa
Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan atau
perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh, huruf
ق
(qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap
menjadi K. Sedangkan pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan
dialihaksarakan sebagai Q.
B.
Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang topik,
tema, judul dan Transliterasi Arab Latin pasti tidak terlepas dari kesalahan
penulisan dan rangkaian kalimat dan penyusunan. Penulis makalah ini menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh
para pembaca dan khususnya pembimbing. Oleh karena itu, kami mengharap kepada
para pembaca dan dosen pembimbing mata kuliah ini dapat memberikan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Ada Lam Syamsiyah dan ada Lam Qomariyah, sementara ada yang melafadhkan Lam Syamsiyah dengan Lam Qomariyah, seperti Al Din, mestinya Ad Din dengan alasan penulisan ilmiyah, mereka mengikuti penulis barat yang belum belajar ilmu tajwid... maklum deh... yg mengikuti sekedar latah-latahan ilmiyah katanya... ada lagi yg menafikan ikhfa seperti anfusakum... mestinya dibaca amfusakaum... nun terpengaruh dengan fa' sehingga masuk dalam huruh mim dalam pengucapan... vide Syifa'ul Janan dll.
BalasHapus