Minggu, 20 April 2014

Bagaimana Jika Muslimah Jatuh Cinta???



Repost Hijab Alila
“...Bagaimana Jika Muslimah Jatuh Cinta J ...”
Bagaimana yaaa jika muslimah itu jatuh cinta :D
Kalau lagi jatuh cinta muslimah itu bagaimana yaaa? *kusut*
Nah, jatuh cinta ke manusia itu bagai pertanyaan yang terus ditanyakan, tapi tak bisa dijawab (^_^). Ada yang keringet dingin, ada yang sesek nafas, ada yang suka bengong. Dear, kamu lagi jatuh cinta apa lagi sakit? :D
Cinta itu fitrah, Ia datangnya tiba-tiba, mungkin dari mata turun ke hati, dari telinga turun ke hati, lalu bersemi.. wajah merona, senyum malu-malu, tatkala ada yang menyebut namanya. Hati menggalau saat diam-diam membaca status atau melihat fotonya. Penyair pernah bilang: “Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat Atau mungkin akalku yang tidak lagi ditempat.”
Cinta adalah kumpulan segala rasa. Siap bahagia, siap diuji pula. Jika ada satu rasa yang berkurang, biasanya rasa cinta itu berkurang pula. Cinta menjanjikan kebahagiaan semu, habis waktu pikirkan si dia, semua nampak bagus, cinta itu membuat buta ada benarnya..
Muslimah, mungkin cinta memang tak pernah salah, hanya cara kita yang salah, membawanya ke jalan yang salah, bahkan memilih orang yang salah. Muslimah, renungi ini, cinta apa yang kau pendam itu, termasuk cinta yang menipu atau cinta yang sungguh karna Allah?
Jika muslimah jatuh cinta, ia memendamnya dalam diam, malu dengan hijabnya, terlebih ia malu pada Rabbnya... Jika jatuh cinta, ia berusaha menghapus rasanya, tetaplah Allah satu dalam hatinya.. Jika ia jatuh cinta, dipendamnya dalam hati yang terdalam, orang lain tak dibiarkan tau, apalagi si dia yang dituju.
Cinta takkan ia biarkan bersemi, semakin mengingat si dia, semakin sering menyebut nama Allah. Semakin sering berharap akan kehadirannya, semakin keras ia berusaha melupakan..
Muslimah takkan biarkan rindu itu bergelora, justru kekhawatirannya semakin muncul, ia takut Allah marah padanya. Ia hindari pertemuan, ia menghindari interaksi, menjaga suaranya, menahan pandangannya, meski hatinya bergetar cetar2 :D
Saat kita sudah merasa dialah orang yang tepat, bukan hanya karna fisiknya, tapi karna keimanan, bawalah namanya dalam doa kita. Saat jatuh cinta, ia jatuh pada orang yang benar, yang nantinya akan membimbingnya.. tidak karna cinta ia merendahkan dirinya..
Muslimah, muliakan dirimu, cinta akan datang disaat yang tepat, berdoalah dia orang yang tepat, semoga waktunya semakin dekat. Orang yang kita cintai dalam diam belumlah halal, dan belum tentu akan halal. Bersabarlah, janji Allah sudah ada pendamping untuk kita. Mungkin dia, mungkin juga bukan dia, janganlah terikat dengan sesuatu yang masih mungkin. Jangan habiskan waktumu untuk cinta manusia, kejarlah Allah, maka kebaikan-kebaikan akan datang kepada kita..
Jika kita mencintai Allah, maka rasa cinta terhadap apapun akan sirna. Itulah cinta sejati, cinta dijalan yang benar. Jangan takut, jika ia adalah yang terbaik, Allah akan dekatkan, jika bukan yang terbaik, Allah akan selesaikan dengan caranya..
Pria, jika kau belum mampu menikahinya, jangan kau nodai kesucian cinta. Menjadikan cinta yang awalnya indah, menjadi akhir yang penuh masalah. Pria, janganlah kau janjikan waktu pernikahan, jika masih setahun lagi, masih 3 tahun lagi. Janjimu sebelum menjadi suami seringnya palsu :D
Saat kau merasa mampu, datangi dan lamar dia. Cukuplah sebulan siapkan proses pernikahan. ^_^ cinta dalam Islam adalah tanggung jawab. Bukan sekedar pertemuan dan kata-kata indah, tapi yang mengikat kalian dalam pernikahan. Barang siapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Umar bin Khattab ra.)
Saat dilahirkan kita bagai kapas putih, yang membuatnya semakin menghitam adalah perilaku kita sendiri.. Mari kita teladani Ali. Ia menjaga cintanya untuk Fatimah, hingga Allah menyatukan mereka dalam pernikahan.
Ali sangat menjaga kata-katanya, ekspresinya, sikapnya, bahkan setan tidak tau urusan cinta dalam hati mereka. Ali belum siap, maka ia belum melamar Fatimah. Saat Abu Bakar dan Ummar melamar Fatimah, hatinya bagai tercabik. Ternyata lamaran Abu Bakar dan Ummar ditolak. Ali memberanikan diri maju melamar Fatimah. Meminta Fatimah menunggu 3 tahun lagi? Itu memalukan. Meminta Fatimah menunggu hingga ia siap? Ia merasa sudah dewasa. Jantan :D
“engkau pemuda sejati wahai Ali. Pemuda yang siap bertanggung jawab atas cintanya. Ahlan Wasahlan”. Begitu kata Nabi dengan senyumnya.
Dengan keberaniannya Ali menikahi Fatimah, tanpa janji-janji, tanpa nati. Inilah cinta yang bertanggung jawab. Fatimah berkata kepada Ali: Maafkan aku, sebelum menikah aku pernah mencintai seseorang.. | lalu kenapa kamu mau denganku? Siapa pemuda itu? | Kamu..
Ya Allah, hadiahkan kepadaku seorang seperti Ali, dan jadikanlah aku Fatimah baginya :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar