Repost
Hijab Alila
“...Bagaimana Jika
Muslimah Jatuh Cinta J ...”
Bagaimana yaaa jika
muslimah itu jatuh cinta :D
Kalau lagi jatuh
cinta muslimah itu bagaimana yaaa? *kusut*
Nah, jatuh cinta ke
manusia itu bagai pertanyaan yang terus ditanyakan, tapi tak bisa dijawab
(^_^). Ada yang keringet dingin, ada yang sesek nafas, ada yang suka bengong.
Dear, kamu lagi jatuh cinta apa lagi sakit? :D
Cinta itu fitrah, Ia
datangnya tiba-tiba, mungkin dari mata turun ke hati, dari telinga turun ke
hati, lalu bersemi.. wajah merona, senyum malu-malu, tatkala ada yang menyebut
namanya. Hati menggalau saat diam-diam membaca status atau melihat fotonya.
Penyair pernah bilang: “Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat Atau mungkin
akalku yang tidak lagi ditempat.”
Cinta adalah kumpulan
segala rasa. Siap bahagia, siap diuji pula. Jika ada satu rasa yang berkurang,
biasanya rasa cinta itu berkurang pula. Cinta menjanjikan kebahagiaan semu,
habis waktu pikirkan si dia, semua nampak bagus, cinta itu membuat buta ada
benarnya..
Muslimah, mungkin
cinta memang tak pernah salah, hanya cara kita yang salah, membawanya ke jalan
yang salah, bahkan memilih orang yang salah. Muslimah, renungi ini, cinta apa
yang kau pendam itu, termasuk cinta yang menipu atau cinta yang sungguh karna Allah?
Jika muslimah jatuh
cinta, ia memendamnya dalam diam, malu dengan hijabnya, terlebih ia malu pada
Rabbnya... Jika jatuh cinta, ia berusaha menghapus rasanya, tetaplah Allah satu
dalam hatinya.. Jika ia jatuh cinta, dipendamnya dalam hati yang terdalam,
orang lain tak dibiarkan tau, apalagi si dia yang dituju.
Cinta takkan ia
biarkan bersemi, semakin mengingat si dia, semakin sering menyebut nama Allah.
Semakin sering berharap akan kehadirannya, semakin keras ia berusaha
melupakan..
Muslimah takkan biarkan
rindu itu bergelora, justru kekhawatirannya semakin muncul, ia takut Allah
marah padanya. Ia hindari pertemuan, ia menghindari interaksi, menjaga
suaranya, menahan pandangannya, meski hatinya bergetar cetar2 :D
Saat kita sudah
merasa dialah orang yang tepat, bukan hanya karna fisiknya, tapi karna
keimanan, bawalah namanya dalam doa kita. Saat jatuh cinta, ia jatuh pada orang
yang benar, yang nantinya akan membimbingnya.. tidak karna cinta ia merendahkan
dirinya..
Muslimah, muliakan
dirimu, cinta akan datang disaat yang tepat, berdoalah dia orang yang tepat,
semoga waktunya semakin dekat. Orang yang kita cintai dalam diam belumlah
halal, dan belum tentu akan halal. Bersabarlah, janji Allah sudah ada
pendamping untuk kita. Mungkin dia, mungkin juga bukan dia, janganlah terikat
dengan sesuatu yang masih mungkin. Jangan habiskan waktumu untuk cinta manusia,
kejarlah Allah, maka kebaikan-kebaikan akan datang kepada kita..
Jika kita mencintai
Allah, maka rasa cinta terhadap apapun akan sirna. Itulah cinta sejati, cinta
dijalan yang benar. Jangan takut, jika ia adalah yang terbaik, Allah akan
dekatkan, jika bukan yang terbaik, Allah akan selesaikan dengan caranya..
Pria, jika kau belum
mampu menikahinya, jangan kau nodai kesucian cinta. Menjadikan cinta yang awalnya
indah, menjadi akhir yang penuh masalah. Pria, janganlah kau janjikan waktu
pernikahan, jika masih setahun lagi, masih 3 tahun lagi. Janjimu sebelum
menjadi suami seringnya palsu :D
Saat kau merasa
mampu, datangi dan lamar dia. Cukuplah sebulan siapkan proses pernikahan. ^_^
cinta dalam Islam adalah tanggung jawab. Bukan sekedar pertemuan dan kata-kata
indah, tapi yang mengikat kalian dalam pernikahan. Barang siapa menjaga
kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Umar bin Khattab
ra.)
Saat dilahirkan kita
bagai kapas putih, yang membuatnya semakin menghitam adalah perilaku kita
sendiri.. Mari kita teladani Ali. Ia menjaga cintanya untuk Fatimah, hingga
Allah menyatukan mereka dalam pernikahan.
Ali sangat menjaga
kata-katanya, ekspresinya, sikapnya, bahkan setan tidak tau urusan cinta dalam
hati mereka. Ali belum siap, maka ia belum melamar Fatimah. Saat Abu Bakar dan
Ummar melamar Fatimah, hatinya bagai tercabik. Ternyata lamaran Abu Bakar dan
Ummar ditolak. Ali memberanikan diri maju melamar Fatimah. Meminta Fatimah
menunggu 3 tahun lagi? Itu memalukan. Meminta Fatimah menunggu hingga ia siap?
Ia merasa sudah dewasa. Jantan :D
“engkau pemuda sejati
wahai Ali. Pemuda yang siap bertanggung jawab atas cintanya. Ahlan Wasahlan”.
Begitu kata Nabi dengan senyumnya.
Dengan keberaniannya
Ali menikahi Fatimah, tanpa janji-janji, tanpa nati. Inilah cinta yang
bertanggung jawab. Fatimah berkata kepada Ali: Maafkan aku, sebelum menikah aku
pernah mencintai seseorang.. | lalu kenapa kamu mau denganku? Siapa pemuda itu?
| Kamu..
Ya Allah, hadiahkan
kepadaku seorang seperti Ali, dan jadikanlah aku Fatimah baginya :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar