Rabu, 13 November 2013

Strategi Produk



TUGAS BERSTRUKTUR                                                          DOSEN PENGASUH  
Manajemen Pemasaran Bank                                                            Devi Novianti, SE., MM.


“Strategi Produk”


Oleh
Kelompok 5
                            Aidi Royansyah               1101160263
Norlaila Hayati                1101160228
Nurlina                             1101160233
Nurhidayah                      1101160232
                        Rahmi                               1101160238
Rubiyatul Adawiyah       1101160244      



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2013


KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم

            Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
            Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah diberikan. Makalah ini berjudul “Strategi Produk”.
            Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Devi Noviyanti, SE., MM selaku dosen pengasuh mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
            Penulis  menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran yang membangun dan memotivasi penulis untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis. Amin yarabbal a’lamiin.

                                                                                    Banjarmasin, 10 April 2013

                                                                                                     Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai sebuah lembaga atau perusahaan, perlu mengkomunikasikan setiap produk yang ditawarkan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat untuk membeli manfaat dari produk yang di tawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Perusahaan/pasar banyak menawarkan produknya, baik produk baru atau suatu pengembangan dari produk yang lama. Diantara produk-produk tersebut ada yang gagal dan tidak berhasil merebut kepuasan konsumen, karena selera pembeli atau konsumen yang selalu berubah-rubah.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
2.1  Apa yang dimaksud dengan produk?
2.2  Tingkatan produk dan jasa dalam sebuah perusahaan?
2.3  Bagaimana pengelolaan dalam sebuah produk dan siklus kehidupan produk?
1.3  Tujuan
Sebagai bahan diskusi dan untuk lebih mengetahui tentang strategi produk dalam sebuah perusahaan.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.[1] Produk adalah apa saja, yang dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.[2] Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, dan ide. Karena begitu penting dalam ekonomi dunia, maka jasa juga diberikan perhatian khusus. Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu.[3] Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran:[4]
a.       Tidak berwujud (intangibility)
b.      Tak terpisahkan (inseparability)
c.       Bervariasi (variability)
d.      Mudah lenyap (perishability)
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Penawaran pasar perusahaan sering kali meliputi barang dan jasa yang berwujud. Masing-masing komponen bisa menjadi bagian kecil atau bagian utama dari keseluruhan penawaran. Pada satu sisi, penawaran bisa terdiri dari barang yang sepenuhnya berwujud tidak ada jasa yang menyertai produk. Pada sisi yang lain, ada jasa sepenuhnya, di mana penawaran hanya terdiri dari jasa.[5]
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, produk konsumen dan produk industri. Dalam definisi luas, produk juga meliputi entitas lain yang dapat dipasarkan seperti pengalaman, organisasi, orang, tempat dan ide.
Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi, sebagai berikut: 
a.       Produk kebutuhan sehari-hari, adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian yang minimum.
b.      Produk belanja, adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat.
c.       Produk khusus, adalah produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.
d.      Produk yang tak dicari, adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya.
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi:[6]
a.       Bahan dan suku cadang, mencakup bahan mentah serta bahan dan suku cadang manufaktur.
b.      Barang-barang modal, adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesori.
c.       Persediaan serta pelayanan, persediaan mencakup persediaan operasi serta barang perbaikan dan pemeliharaan.
2.2              Tingkatan Produk dan Jasa dalam Sebuah Perusahaan
Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu berpikir lima tingkat produk. Tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Lima tingkatan produk tersebut adalah sebagai berikut:[7]
1)      Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
2)      Produk dasar (basic product), pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.
3)      Produk yang diharapkan (expected product), pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan, suatu set atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika mereka membeli produk itu.
4)      Produk yang ditingkatkan (augmented product), pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang memenuhi keinginan pelanggan itu melampaui harapan mereka.
5)      Produk potensial (potential product), yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.
Persaingan sekarang pada dasarnya terjadi ditingkat produk yang ditingkatkan. Peningkatan produk mengarahkan pemasar untuk melihat pada keseluruhan sistem konsumsi pembeli: cara seorang pembeli suatu produk melaksanakan keseluruhan tugas apa pun yang ia sedang coba selesaikan ketika menggunakan produk tersebut. Dengan cara ini, pemasar akan mengenali banyak peluang untuk meningkatkan penawarannya dengan suatu cara yang efektif secara kompetitif.
Menurut Levitt, persaingan baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai perusahaan dalam pabrik mereka, tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan, pelayanan, iklan, konsultasi bagi pelanggan, pendanaan, pengaturan pengiriman, pergudangan, dan hal-hal lain yang orang anggap bernilai.
2.3              Keputusan dalam Pengelolaan Sebuah Produk
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan-keputusan untuk mengelola sebuah produk. Di mulai dengan keputusan tentang manfaat dari produk tersebut. Manfaat produk yang ingin ditunjukkan pada konsumen dapat dikomunikasikan dengan atribut-atribut produk. Aspek-aspek atribut produk meliputi:[8]
a.       Kualitas/Mutu Produk
Kuallitas atau mutu produk ini menunjukkan sejauh mana sebuah produk berfungsi sebagaimana harusnya.
b.      Fitur Produk
Fitur produk berperan menambah manfaat utama sebuah produk. Fitur juga berfungsi membedakan sebuah produk dengan produk sejenis, tergantung sejauh mana fitur yang ditawarkan dapat memenuhi harapan konsumen, dapat menjadi penentu menangnya sebuah produk dalam persaingan.
c.       Desain dan Kemasan Produk
Desain dan kemasan cukup menentukan sebagai atribut produk.
1)      Branding (Pemerekan)
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa.[9]
2)      Keputusan pemerekan
Agar tingkat ekuiti dari suatu merek bisa semaksimal mungkin, pemasar melakukan keputusan pemerekan, dimana empat hal yang utama dalam keputusan ini, yaitu sebagai beriku:[10]
a.       Pemilihan nama merek
Dalam pemilihan nama, paling tidak, pemasar harus memilih panduan atau menggunakan kombinasinya yaitu menunjukkan manfaat produk, mudah diucapkan, berbeda serta unik, dan dapat didaftarkan karena belum pernah ada yang menggunakan dan mendaftarkannya pada Departemen Kehakiman.
b.      Brand sponsor
Pemasar bisa memilih apakah merek yang akan dikenakan itu berasal dari perusahaan/pabrik sendiri, atau diberikan oleh salurannya.
c.       Licensing
Perusahaan pemilik merek membuat kesepakatan dengan produsen-produsen tertentu agar dibuatkan produk sesuai standar yang diinginkan. Perusahaan pembuat berhak menggunakan merek pemilik tadi. Tentu saja sudah dengan aturan-aturan yang disepakati.
d.      Co.branding
Perusahaan kadang-kadang bekerjasama dengan perusahaan lain, untuk saling menunjukkan mereknya.
3)      Strategi Merek
Ada empat pilihan strategi dalam merek, yaitu Line Extension, Brand Extension, Multibrand, New Brand.[11]
4)      Packaging dan lebeling
Packaging adalah aktivitas mendesain dan memproduksi pembungkus produk. Labeling adalah informasi penting yang diberikan kepada konsumen tentang isi kandungan, harga dan berbagai informasi maupun grafis yang menunjang penampilan kemasan.[12]

2.3.1        Siklus Hidup Produk
Strategi penetapan posisi dan diferensiasi perusahaan harus berubah karena produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang waktu. Konsep siklus hidup produk dan perubahan-perubahan yang lazim terjadi saat produk melalui masing-masing tahap siklus hidup itu. Produk memiliki siklus hidup seperti berikut:
1)      Produk memiliki umur yang terbatas.
2)      Penjualan produk melalui berbagai tahap yang khas, masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya.
3)      Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.
4)      Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
Siklus hidup produk umumnya terbagi menjadi empat tahap:[13]
1)      Tahap Perkenalan (Introduction)
Periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar, pertumbuhan penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Laba akan negatif atau rendah pada tahap perkenalan.
2)      Tahap Pertumbuhan (growth)
Periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Selama tahap ini, perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin:
§  Perusahaan meningkatkan mutu produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan gaya yang lebih baik.
§  Perusahaan menambahkan mosdel baru dan produk penyerta (yaitu, produk-produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama).
§  Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
§  Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru.
§  Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk ke iklan yang membuat orang lebih memilih produk tertentu.
§  Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang terdiri dari pembeli yang sensitive terhadap harga.
3)      Tahap Kedewasaan/kematangan (maturity)
Periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar calon pembeli. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada tahap-tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan berat bagi manajemen pemasaran. Tahap kedewasaan dibagi menjadi tiga fase: kedewasaan bertumbuh, stabil, dan menurun.
4)      Tahap Penurunan (decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan merosot karena sejumlah alasan, termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan dalam dan luar negeri.

BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, dan ide. Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu.
Ada Lima tingkatan produk yaitu Manfaat inti (core benefit), Produk dasar (basic product), Produk yang diharapkan (expected product), Produk yang ditingkatkan (augmented product), Produk potensial (potential product). Siklus hidup produk umumnya terbagi menjadi empat tahap yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan/kematangan, dan terakhir adalah tahap penurunan.
3.2       Saran-saran
Dari penjelasan di atas tentang strategi produk pasti tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat serta penyusunannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh pembaca dan khususnya pembimbing mata kuliah Manajemen Pemasaran. Oleh karena itu, penulis mengharap kepada para pembaca (mahasiswa/i) dan dosen pembimbing mata kuliah ini dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Daftar Pustaka
Amir, M.Taufiq. Dinamika Pemasaran-Jelajahi & Rasakan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2005.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran-Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. 1997.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. 2005.
Kotler, Philip, Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2006.












[1] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran-Marketing Management Analisis,Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, (Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi,1998), edisi Indonesia, hal 52.
[2] M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran-Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal 8.
[3] Philip kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal 266.
[4] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran-Marketing Management Analisis,Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, hal 84-86.
[5] Philip kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006),hal 267.
[6] Philip kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal 269-270.
[7] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran-Marketing Management Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, hal 53.
[8] M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran-Jelajahi dan Rasakan, hal 144-146.
[9] Philip kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, hal 275.
[10] M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran-Jelajahi dan Rasakan, hal149-150.
[11]M. Taufiq Amir, hal 152.
[12] M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran-Jelajahi dan Rasakan, hal 153.
[13] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hal 361-371.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar